Rumah Indis, Bangunan Era Kolonial Belanda Dengan Gaya Eropa X Jawa!

July 11, 2024 by author

Rumah Indis, Bangunan Era Kolonial Belanda Dengan Gaya Eropa X Jawa!

Rumah Indis adalah sebutan untuk rumah yang dibangun pada masa penjajahan Belanda dengan gaya yang mencampurkan bentuk arsitektur Eropa, terutama Belanda, dengan arsitektur lokal (Jawa). Perpaduan bentuk ini menghasilkan ciri khas arsitektur rumah Indis yang berbeda dengan rumah tradisional. Dalam proses perencanaan dan perancangannya, rumah Indis dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor iklim setempat yang sangat berbeda dengan iklim asli di Belanda, faktor status sosial, dan juga faktor percampuran bentuk bangunan Eropa dengan bangunan tradisional setempat.

Secara umum, karakteristik arsitektur rumah Indis banyak dipengaruhi oleh faktor status sosial yang tercermin dari tampilan fisik bangunan. Status sosial ini berlaku ke dalam, yaitu adanya pemisahan yang tegas antara hoofdgebouw dan bijgebouw, dan status sosial yang berlaku ke luar, yaitu antara penghuni rumah dalam lokasi rumah berdasarkan pekerjaan penghuni rumah. Selain itu, faktor lain yang berpengaruh adalah iklim setempat yang menyebabkan rumah Indis tampil dalam karakteristik rumah tropis. Aspek iklim menjadi pertimbangan penting pada rumah Indis ini sebagai upaya untuk menciptakan kenyamanan di dalam rumah. Selain itu, faktor percampuran bentuk bangunan Belanda dan bangunan tradisional setempat (Jawa) juga mempengaruhi tampilan arsitektur gaya bangunan ini. Pengaruh bentuk bangunan Eropa terlihat pada bentuk elemen bangunan seperti pintu, jendela dan luifel, gavels, cerobong asap, dan lantai; sedangkan unsur lokal terlihat pada pola tata letak rumah, keberadaan ruang terbuka berupa serambi depan, komposisi ruang terbuka dan tertutup serta vegetasi.

Kenapa bangunan belanda tahan lama?

Dilansir dari detik.com, setidaknya ada 3 komponen utama yang membuat bangunan dengan julukan Rumah Belanda ini dapat tahan lama, yaitu:

1.       Bangunan dirancang secara presisi

Arsitek Belanda memperhatikan fungsi bangunan sehingga mereka dapat menyiapkan material dan desain bangunan yang sesuai dengan fungsinya. Selain itu, saat membangun sebuah bangunan, arsitek Belanda juga memperhatikan detail bangunan dan ketepatan konstruksi secara presisi.

2.       Menggunakan bahan material kualitas terbaik

Bangunan peninggalan Belanda umumnya menggunakan batu dengan kualitas terbaik meskipun saat itu biayanya mahal. Karena mengutamakan kualitas, banyak dari bangunan ini yang menggunakan material batu daripada kayu atau bambu meskipun harganya lebih murah.

Kualitas batu yang digunakan juga diperhatikan. Bahkan, jika terdapat kotoran pada batu, batu tersebut akan dibersihkan terlebih dahulu dengan cara mencucinya. Jika kualitas batu tersebut kurang bagus, maka batu tersebut langsung dibuang.

Bahkan, ada juga yang menyebutkan bahwa bahan yang digunakan dikirim langsung dari Belanda untuk menjaga kualitas.

3.       Menggunakan semen dengan racikan sendiri

Para arsitek Belanda menggunakan campuran semen khusus untuk menjaga bangunan tetap kokoh. Mereka biasanya menggunakan batu bata merah yang ditumbuk halus menjadi bubuk lalu dicampur dengan batu kapur atau gamping sebagai perekat bangunan. Pada masa itu, campuran tersebut biasanya digunakan untuk pembangunan rumah, rumah sakit, perkantoran, dan lain-lain.

Itulah sebabnya kenapa bangunan peninggalan Kolonial Belanda banyak yang masih bertahan hingga tahun 2024 ini, padahal jika kita teliti seperti bangunan Lawang Sewu yang ada di Semarang sudah berdiri sejak 1907 atau bangunan-bangunan di Kota Tua Jakarta yang sudah ada sejak tahun 1526 menjadi bukti bahwa arsitektur tersebut sangatlah kokoh dan tahan lama.

Saat kami menutup tirai penjelajahan kami pada rumah Indis yang mempesona ini, terlihat jelas bahwa era Kolonial Belanda telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada budaya dan arsitektural Indonesia. Perpaduan sempurna antara kemegahan arsitektur Eropa dan keluhuran budaya Jawa telah memunculkan gaya unik yang terus menginspirasi dan memikat hati. Di Firdaus Prasada Group, kami bangga melestarikan dan merayakan warisan yang kaya ini melalui proyek-proyek desain arsitektur dan interior kami.

Baik itu merestorasi properti bersejarah atau memberikan pesona abadi pada ruangan modern, tim ahli kami berdedikasi untuk mewujudkan visi Anda. Dengan menggabungkan elemen tradisional dengan desain kontemporer, kami memastikan bahwa setiap proyek tidak hanya menghormati warisan sejarah, tetapi juga memenuhi kebutuhan masa kini. Dengan perhatian yang cermat terhadap detail dan apresiasi yang mendalam terhadap nuansa budaya, Firdaus Prasada Group adalah mitra tepercaya Anda dalam menciptakan ruang yang dapat bercerita.

Terima kasih telah bergabung dengan kami dalam perjalanan arsitektur ini. Kami mengundang Anda untuk menjelajahi portofolio kami dan menemukan bagaimana kami dapat mengubah ruang Anda dengan daya tarik khas gaya Indis. Tetap terhubung dengan kami untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang dunia arsitektur dan desain, dan mari terus merayakan keindahan warisan kita bersama.

Pertanyaan terkait

apa itu rumah indis, bagaimana ciri-ciri rumah indis, apa saja unsur arsitektur jawa dalam rumah indis, apa saja unsur arsitektur eropa dalam rumah indis, mengapa rumah indis disebut perpaduan jawa-eropa, bagaimana sejarah perkembangan rumah indis di indonesia, apa keunikan dari rumah bergaya indis, di mana saja ditemukan bangunan bergaya indis, mengapa rumah indis dibangun pada masa kolonial belanda, apa perbedaan rumah indis dengan rumah tradisional jawa, apa peran arsitektur indis dalam budaya indonesia

Categories: article

Loading...