Rumah Indis, Bangunan Era Kolonial Belanda Dengan Gaya Eropa X Jawa!
Rumah Indis adalah sebutan untuk rumah yang dibangun pada
masa penjajahan Belanda dengan gaya yang mencampurkan bentuk arsitektur Eropa,
terutama Belanda, dengan arsitektur lokal (Jawa). Perpaduan bentuk ini
menghasilkan ciri khas arsitektur rumah Indis yang berbeda dengan rumah
tradisional. Dalam proses perencanaan dan perancangannya, rumah Indis
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor iklim setempat yang sangat
berbeda dengan iklim asli di Belanda, faktor status sosial, dan juga faktor
percampuran bentuk bangunan Eropa dengan bangunan tradisional setempat.
Secara umum, karakteristik arsitektur rumah Indis banyak
dipengaruhi oleh faktor status sosial yang tercermin dari tampilan fisik
bangunan. Status sosial ini berlaku ke dalam, yaitu adanya pemisahan yang tegas
antara hoofdgebouw dan bijgebouw, dan status sosial yang berlaku ke luar, yaitu
antara penghuni rumah dalam lokasi rumah berdasarkan pekerjaan penghuni rumah.
Selain itu, faktor lain yang berpengaruh adalah iklim setempat yang menyebabkan
rumah Indis tampil dalam karakteristik rumah tropis. Aspek iklim menjadi
pertimbangan penting pada rumah Indis ini sebagai upaya untuk menciptakan
kenyamanan di dalam rumah. Selain itu, faktor percampuran bentuk bangunan
Belanda dan bangunan tradisional setempat (Jawa) juga mempengaruhi tampilan
arsitektur gaya bangunan ini. Pengaruh bentuk bangunan Eropa terlihat pada
bentuk elemen bangunan seperti pintu, jendela dan luifel, gavels, cerobong
asap, dan lantai; sedangkan unsur lokal terlihat pada pola tata letak rumah,
keberadaan ruang terbuka berupa serambi depan, komposisi ruang terbuka dan
tertutup serta vegetasi.
Kenapa bangunan belanda tahan lama?
Dilansir dari detik.com, setidaknya ada 3 komponen utama
yang membuat bangunan dengan julukan Rumah Belanda ini dapat tahan lama,
yaitu:
1.
Bangunan dirancang secara presisi
Arsitek Belanda memperhatikan fungsi
bangunan sehingga mereka dapat menyiapkan material dan desain bangunan yang
sesuai dengan fungsinya. Selain itu, saat membangun sebuah bangunan, arsitek
Belanda juga memperhatikan detail bangunan dan ketepatan konstruksi secara
presisi.
2.
Menggunakan bahan material kualitas
terbaik
Bangunan peninggalan Belanda umumnya
menggunakan batu dengan kualitas terbaik meskipun saat itu biayanya mahal.
Karena mengutamakan kualitas, banyak dari bangunan ini yang menggunakan
material batu daripada kayu atau bambu meskipun harganya lebih murah.
Kualitas batu yang digunakan juga
diperhatikan. Bahkan, jika terdapat kotoran pada batu, batu tersebut akan
dibersihkan terlebih dahulu dengan cara mencucinya. Jika kualitas batu tersebut
kurang bagus, maka batu tersebut langsung dibuang.
Bahkan, ada juga yang menyebutkan bahwa
bahan yang digunakan dikirim langsung dari Belanda untuk menjaga kualitas.
3.
Menggunakan semen dengan racikan sendiri
Para arsitek Belanda menggunakan campuran
semen khusus untuk menjaga bangunan tetap kokoh. Mereka biasanya menggunakan
batu bata merah yang ditumbuk halus menjadi bubuk lalu dicampur dengan batu
kapur atau gamping sebagai perekat bangunan. Pada masa itu, campuran tersebut
biasanya digunakan untuk pembangunan rumah, rumah sakit, perkantoran, dan
lain-lain.
Itulah sebabnya kenapa bangunan peninggalan Kolonial Belanda
banyak yang masih bertahan hingga tahun 2024 ini, padahal jika kita teliti
seperti bangunan Lawang Sewu yang ada di Semarang sudah berdiri sejak 1907 atau
bangunan-bangunan di Kota Tua Jakarta yang sudah ada sejak tahun 1526 menjadi
bukti bahwa arsitektur tersebut sangatlah kokoh dan tahan lama.
Saat kami menutup tirai penjelajahan kami pada rumah Indis
yang mempesona ini, terlihat jelas bahwa era Kolonial Belanda telah
meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada budaya dan arsitektural Indonesia.
Perpaduan sempurna antara kemegahan arsitektur Eropa dan keluhuran budaya Jawa
telah memunculkan gaya unik yang terus menginspirasi dan memikat hati. Di
Firdaus Prasada Group, kami bangga melestarikan dan merayakan warisan yang kaya
ini melalui proyek-proyek desain arsitektur dan interior kami.
Baik itu merestorasi properti bersejarah atau memberikan
pesona abadi pada ruangan modern, tim ahli kami berdedikasi untuk mewujudkan
visi Anda. Dengan menggabungkan elemen tradisional dengan desain kontemporer,
kami memastikan bahwa setiap proyek tidak hanya menghormati warisan sejarah,
tetapi juga memenuhi kebutuhan masa kini. Dengan perhatian yang cermat terhadap
detail dan apresiasi yang mendalam terhadap nuansa budaya, Firdaus Prasada
Group adalah mitra tepercaya Anda dalam menciptakan ruang yang dapat bercerita.
Terima kasih telah bergabung dengan kami dalam perjalanan
arsitektur ini. Kami mengundang Anda untuk menjelajahi portofolio kami dan
menemukan bagaimana kami dapat mengubah ruang Anda dengan daya tarik khas gaya
Indis. Tetap terhubung dengan kami untuk mendapatkan lebih banyak wawasan
tentang dunia arsitektur dan desain, dan mari terus merayakan keindahan warisan
kita bersama.
Pertanyaan terkait
apa itu rumah indis, bagaimana ciri-ciri rumah indis,
apa saja unsur arsitektur jawa dalam rumah indis, apa saja unsur arsitektur
eropa dalam rumah indis, mengapa rumah indis disebut perpaduan jawa-eropa,
bagaimana sejarah perkembangan rumah indis di indonesia, apa keunikan dari
rumah bergaya indis, di mana saja ditemukan bangunan bergaya indis, mengapa
rumah indis dibangun pada masa kolonial belanda, apa perbedaan rumah indis
dengan rumah tradisional jawa, apa peran arsitektur indis dalam budaya indonesia
Categories: article