5 Kesalahan Interior yang Sering Terjadi
Lima Kesalahan Umum Desain Interior yang Harus Dihindari
Pernah nggak sih kamu tergoda beli cat warna mencolok atau sofa unik gara-gara kelihatan keren di katalog? Memang sih, barang-barang itu bisa bikin ruangan kelihatan beda dan berkarakter. Tapi, desain interior bukan hanya tentang tampilan yang menarik. Yang paling penting justru kenyamanan dan fungsi ruang itu sendiri.
Banyak orang terlalu fokus sama gaya, sampai lupa kalau rumah itu tempat tinggal, bukan showroom. Nah, kalau kamu lagi pengen menata ulang rumah atau baru pindah ke tempat tinggal baru, yuk kenali lima kesalahan desain interior yang sering banget kejadian dan tentu aja, cari tahu gimana cara menghindarinya.
1. Furnitur yang tidak sesuai ruangan
Ini salah satu yang paling sering kejadian. Sofa terlalu gede, tempat tidur ukurannya jumbo, atau meja makan yang bikin ruangan jadi sempit banget. Awalnya mungkin kelihatan keren, tapi ujung-ujungnya bikin nggak nyaman karena ruang geraknya sempit banget.
Kebanyakan orang tuh cuma lihat model atau harga diskon, padahal belum tentu cocok sama ukuran rumahnya. Akibatnya, ruangan malah kelihatan penuh dan sumpek.
Tips biar nggak salah beli:
· Ukur dulu panjang-lebar ruangan sebelum belanja furnitur.
· Coba buat denah tata letak pakai kertas atau menggunakan aplikasi HP.
· Tempelkan selotip di lantai untuk menentukan ukuran furnitur yang akan dibeli.
· Pilih furnitur yang dapat melakukan banyak hal, seperti meja lipat atau kasur dengan laci.
2. Pencahayaan yang kurang optimal
Banyak orang mikir satu lampu di tengah ruangan itu udah cukup. Padahal, pencahayaan itu penting banget buat bikin suasana jadi enak dan aktivitas juga lancar. Jika kurang lampu, ruangan akan kelihatan suram dan menimbulkan suasana hati yang buruk.Misalnya dapur, jelas butuh cahaya terang buat masak. Namun, untuk membuat kamar tidur lebih rileks, lebih baik menggunakan lampu yang hangat dan kalem.
Solusi :
· Gunakan tiga jenis pencahayaan: lampu utama (buat terangin ruangan), lampu kerja (buat area tertentu), dan lampu aksen (buat dekorasi).
· Jika diperlukan, tambahkan lampu dinding, meja, atau gantung.
· Pilih warna lampu yang tepat: putih dingin untuik kerja dan putih hangat untuk bersantai.
· Pilih gorden tipis dan jendela besar untuk memaksimalkan cahaya alami.
3. Pemilihan warna yang kurang tepat
Warna tuh bisa banget ngaruh ke suasana ruangan. Namun, ada saat-saat ketika orang terlalu cepat mengikuti mode tanpa mempertimbangkan apakah pencahayaan, perabotan, atau tema ruangan mereka sesuai dengan tren tersebut. Apa hasilnya?
Pakai warna gelap tanpa pencahayaan cukup bisa bikin ruangan kelihatan sempit. Sementara warna terang yang terlalu banyak bisa bikin ruangan jadi ‘ramai’ banget.
Cara aman pilih warna:
· Gunakan aturan 60-30-10: 60% warna dominan, 30% warna pendukung, dan 10% warna aksen.
· Coba cat dinging dulu. Lihat warnanya setiap hari.
· Mulailah dengan warna netral, lalu masukkan warna yang lebih terang ke lukisan, vas bunga, atau bantal.
4. Tata letak yang kurang nyaman
Kadang kita naruh perabot asal-asalan tanpa mikir alur jalan di dalam rumah. Akhirnya, mau jalan dari pintu ke sofa aja susah, belum lagi sering nyundul meja atau kesenggol kursi.Meletakkan meja makan tepat di jalur orang lewat, atau menaruh sofa pas banget di dekat pintu, itu contoh kecil yang bisa ganggu kenyamanan.
Biar akses tetap lancar:
· Ada jarak minimal 60-80 cm antara furnitur yang digunakan untuk jalan orang.
· Pastikan jalur utama, lorong, dan pintu tidak terhalang.
· Simulasikan pergerakanmu dalam ruangan. Kalau terasa sempit atau ribet, coba ubah penataan.
· Nggak ada salahnya bongkar-pasang posisi furnitur sampai ketemu yang paling pas.
5. Terlalu fokus pada tampilan daripada Fungsi
Siapa sih yang nggak pengen rumahnya estetik? Tapi jangan sampai karena terlalu ngincer tampilan, malah lupa fungsinya. Kayak rak gantung yang cakep tapi nggak kuat buat naruh barang, atau kursi cantik yang duduknya keras banget.
Rumah yang nyaman tidak hanya harus menarik perhatian di Instagram, tetapi juga harus nyaman digunakan setiap hari.
Supaya rumah tetap fungsional:
· Setiap barang yang Anda beli harus memiliki tujuan yang jelas untuk digunakan.
· Sebelum beli sofa atau kasur, coba dulu — duduk, rebahan, rasain nyaman atau nggak.
· Pilih dekorasi yang sekaligus berfungsi, seperti cermin besar yang membuat ruangan terlihat lebih besar atau meja dengan ruang penyimpanan.
· Ingat, rumah yang enak itu bukan cuma dilihat, tapi juga dinikmati.
Kesimpulan: Desain Interior Nggak Cuma Soal Gaya
Ngomongin desain interior, sebenarnya bukan cuma soal bikin rumah kelihatan cantik. Tapi yang paling penting dari desain interior itu bukan cuma tampilannya yang keren, tapi gimana ruangannya bisa bikin kita betah, nyaman, dan mendukung semua aktivitas sehari-hari. Kalau kamu bisa menghindari lima kesalahan tadi, bukan hal sulit kok untuk punya rumah yang enak dilihat sekaligus enak ditempati.
Sebelum buru-buru beli furnitur atau mulai renovasi, coba luangin waktu sebentar buat mikir dan bikin rencana. Jangan gampang tergoda sama tren di media sosial yang belum tentu cocok sama kebutuhan kamu. Ingat ya, rumah itu bukan ajang pamer, tapi tempat kamu pulang, istirahat, dan jadi diri sendiri.
Kalau setiap bagian rumah kamu fungsional dan sesuai gaya hidup, pasti rasanya jadi lebih nyaman. Jadi, waktu milih perabot atau dekorasi, jangan cuma lihat bagusnya aja, namun pastikan juga barang itu beneran berguna. Rumah yang baik itu bukan cuma cantik, tapi juga nyambung sama hidup penghuninya.
Konsultasikan desain interior rumah Anda bersama tim ahli kami di Prasada Group.
📍 Lokasi kantor kami ada di Jogja, Solo, dan Bekasi
Categories: article